Deteksi Gagal Ginjal Akut, Begini Saran Dokter Anak

 

Kasus gagal ginjal akut tengah menjadi sorotan, menyerang banyak anak usia di bawah 5 tahun, dan sudah menyebar ke sejumlah kota besar di Indonesia. Spesialis anak Fitria Mahrunnisa mengingatkan orang tua wajib memonitor gejala infeksi dalam 14 hari terakhir jika anak sakit.


"Jadi, pada 14 hari itu kita harus concern, apakah ada gejala yang mirip-mirip gangguan ginjal akut atau enggak. Kita edukasi ke orang tua itu 14 hari terakhir yang tetap harus monitor," kata Fitria.


Ia menjelaskan gejala infeksi yang patut diwaspadai dalam 14 hari terakhir itu adalah demam, gejala pernapasan seperti batuk, pilek, atau gejala saluran pencernaan seperti diare dan muntah. Selain melihat gejala demam, orang tua juga harus memperhatikan perubahan warna urine dan intensitas buang air kecil anak.


"Jadi, gangguan ginjal akut itu pasti kelihatannya dari urine. Kalau yang hanya ringan itu pipisnya kayak hanya berkurang atau lebih pekat," ucapnya.


Jika gejala gagal ginjal akut sudah lebih berat, muncul tanda kegawatan pada anak, yakni penurunan kesadaran, gangguan napas, sampai sesak napas. Dokter lulusan Universitas Gajah Mada itu meyakini gagal ginjal akut anak masih bisa disembuhkan selama penyebabnya bisa diatasi, seperti anak dengan dehidrasi berat.


"Itu stage ringan. Kalau dia sudah stage yang berat dan merusak ginjal, otomatis bisa menetap sampai dia tumbuh dewasa karena jatuhnya mereka harus cuci darah," papar Fitria.


Cukupi kebutuhan cairan

Langkah pencegahan yang bisa dilakukan orang tua jika anak sakit adalah dengan memberikan cukup cairan agar tetap terhidrasi dengan baik sehingga fungsi ginjal tidak terganggu.


"Itu karena kalau lagi panas, lagi demam, perlu naik minimal 10 persen dari kebutuhan hariannya. Jadi, cairan menjaga fungsi ginjal pada saat anak sakit, tetap bisa mensuport fungsi ginjal dengan baik," jelas Fitria.


Selain itu, jangan memberi obat terlalu berlebihan karena batuk atau flu bisa jadi karena debu atau dingin, dan tetap berkonsultasi dengan dokter jika merasa ragu.


"Lebih baik yang ragu-ragu itu dikonsultasikan dulu jangan sampai lebih berat baru ke rumah sakit," tuturnya.

Berita
Posting Komentar
komentar teratas
Terbaru dulu
Daftar Isi
Tautan berhasil disalin.