Penjelasan Ilmiah Penyebab Stroke di Usia Dini

 


Penyakit stroke memang tidak hanya menyerang orang tua saja, tetapi juga orang dewasa muda di bawah usia 45 tahun. 

Stroke sendiri merupakan penyakit yang disebabkan oleh pembekuan darah yang menyumbat arteri berjalan ke otak. Akibatnya, seorang penderita stroke rentan mengalami kelumpuhan bahkan kematian. 

Menurut Sutter Health, dicuplik dari Tirto, Jumat, 9 September 2022, kasus penderita stroke usia muda selalu meningkat setiap tahunnya. 

Hal ini dapat dipicu oleh penerapan gaya hidup yang kurang sehat hingga faktor genetik. Berikut beberapa faktor yang dapat menyebabkan stroke di usia muda:

Hal ini dapat dipicu oleh penerapan gaya hidup yang kurang sehat hingga faktor genetik.

Berikut beberapa faktor yang dapat menyebabkan stroke di usia muda: 

1. Kondisi genetik, seperti gangguan darah yang menyebabkan darah seseorang lebih mudah menggumpal. 

2. Kelainan jantung yang menyebabkan seseorang mengalami gangguan dalam proses pemompaan darah. 

3. Aneurisma, yaitu kondisi genetik yang menyebabkan seseorang memiliki dinding pembuluh darah lemah dan rentan membentuk gelembung yang dapat pecah. 

4. Merokok. 

5. Penyalahgunaan obat-obatan. 

6. Konsumsi pil kontrasepsi sehingga menyebabkan gangguan hormon yang memicu migrain. 

7. Penumpukkan lemak, obesitas, dan kurang olahraga.

Sebelumnya, sebuah penelitian dari University of Maryland School of Medicine (UMSOM) menyebutkan golongan darah tertentu diasosiasikan dengan peningkatan risiko penyakit stroke.

Berdasarkan meta-analisis penelitian yang dirilis di jurnal Neurology pada 2022, ditemukan bahwa orang dengan golongan darah A lebih berisiko terkena stroke sebelum berusia 60 tahun. 

Temuan ini berdasarkan 48 studi tentang genetika dan stroke iskemik yang melibatkan 17.000 pasien stroke dan hampir 600.000

Para peneliti kemudian menganalisis kromosom yang terkumpul untuk mengidentifikasi varian genetik terkait stroke dini. 

Area kromosom tersebut mencakup gen yang menentukan golongan darah seseorang, yang meliputi golongan darah A, AB, B, atau O. 

Hasilnya, ditemukan bahwa orang-orang yang mengalami stroke lebih dini memiliki golongan darah A. Sebaliknya, orang dengan golongan darah O berisiko lebih rendah terkena stroke dini.

Berita
Posting Komentar
komentar teratas
Terbaru dulu
Daftar Isi
Tautan berhasil disalin.