Gejala dan Diagnosis Nefropati Diabetik atau Komplikasi Diabetes yang Menyerang Ginjal
Nefropati diabetik komplikasi diabetes yang menyerang ginjal. Merujuk National Center for Biotechnology Information, nefropati diabetik atau penyakit ginjal diabetik sindrom yang ditandai adanya jumlah patologis ekskresi albumin urine, lesi glomerulus diabetikum, dan hilangnya laju filtrasi glomerulus (GFR) orang yang mengalami diabetes.
Mengutip Healthline, lebih 40 persen kondisi gagal ginjal tersebab diabetes. Ginjal membantu mengatur kadar cairan dan garam dalam tubuh yang sangat penting untuk mengontrol tekanan darah dan melindungi kesehatan jantung.
Gejala nefropati diabetik
Mengutip Medical News Today, seseorang mungkin tak merasa gejala apa pun saat tahap awal. Jika dibiarkan tak mendapat perawatan yang tepat, ketika memasuki kondisi tahap 4 atau 5, tubuh mulai merasa tak sehat:
- Pergelangan kaki bengkak
- Kaki atau tangan menyimpan air
- Urine berwarna gelap
- Sesak napas
- Kelelahan karena kekurangan oksigen dalam darah
- Mual atau muntah
- Ada rasa logam dalam mulut
Diagnosis nefropati diabetik
1. Tes urine mikroalbuminuria
Memeriksa albumin dalam urine. Urine normal tak mengandung albumin. Jika ada protein dalam urine menandakan kerusakan ginjal.
2. Tes darah
Memeriksa keberadaan nitrogen urea dalam darah. Nitrogen urea terbentuk ketika protein dipecah. Tingkat nitrogen urea yang lebih tinggi dari normal dalam darah memungkinkan gejala gagal ginjal
3. Tes darah kreatinin serum
Ginjal mengeluarkan kreatinin dari tubuh mengirimkan ke kandung kemih. Jika ginjal rusak, tak bisa mengeluarkan kreatinin dari darah. Mengutip Healthline, kadar kreatinin yang tinggi dalam darah bisa berarti ginjal tak berfungsi secara tepat. Dokter akan mengecek tingkat kreatinin untuk memperkirakan laju filtrasi glomerulus (eGFR) yang membantu menentukan kondisi ginjal.
4. Biopsi ginjal
Biopsi ginjal prosedur pembedahan sampel kecil dari satu atau kedua ginjal untuk dilihat di bawah mikroskop.